Posts

Kenapa Free Fire Bisa Sukses di Indonesia?

BDN.ID, Jakarta – Siapa yang tidak kenal dengan game mobile yang sedang naik daun di Indonesia yang satu ini? Ya, apalagi kalau bukan game battle royale garapan Garena Free Fire. Game ini sangat populer loh. Bahkan kabarnya, kini game tersebut sudah memiliki 80 juta player aktif setiap harinya. Tidak sampai disitu saja, Free Fire bahkan mampu mendongkrak pendapatan garena di kuartal pertama 2020 sampai dengan 512,4 juta Dollar. Lantas, apa sih rahasia Garena yang mampu membuat game Free Fire bisa mendulang sukses. Terutama untuk pasar game di Indonesia.

Free Fire Bisa Dimainkan di Smartphone Spesifikasi Rendah

Sudah bukan rahasia umum lagi jika game Free Fire bisa dimainkan di smartphone dengan spesifikasi rendah. Meskipun sering mendapat cemoohan dari sebagian gamers yang mendewakan kualitas grafis, nyatanya hal ini bisa dibilang adalah strategi dari sang developer agar game Free Fire bisa dinikmati semua kalangan. Data dari Device Atlas, di tahun 2019 smartphone yang paling banyak digunakan untuk menjalankan game Free Fire antara lain iPhone 7 dan Samsung Galaxy J2 yang notabene memiliki spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi.

Lokalisasi Konten

Untuk menggaet hati para gamers, Free Fire sangat pintar. Salah satunya adalah merangkul para komunitas lokal di negara marketnya masing-masing. Bahkan, sosial media Free Fire seperti Facebook, Instargam, dan yang lainnya dibuat terpisah berdasarkan negara. Alhasil, komunikasi antara publisher dan pemain gamenya bisa tercipta lebih mudah.

Tidak sampai disitu, Free Fire juga beberapa kali merilis update konten baru yang sangat menarik. Contohnya belum lama ini dimana Garena merilis karakter Jota (Joe Taslim) yang bisa digunakan oleh gamers di game Free Fire. Hal ini tentu saja berhasil menyentuh market gamers di Indonesia sehingga mereka pun rela untuk melakukan top up dan membeli karakter tersebut.

Selain dari segi konten, Free Fire pun sering menggelar turnamen-turnamen eSports berskala nasional. Event eSports ini sebenernya punya peranan penting untuk si game publishernya sendiri. Selain untuk branding, eSports juga merupakan sarana dari publisher atau developer game untuk memberikan sebuah nilai lebih ke komunitasnya.

Gameplay yang Kasual dan Mudah Dimainkan

Free Fire sendiri dibangun dan didesain untuk gamers kasual. Gameplay Free Fire diracik sedemikian rupa agar bisai dinikmati oleh siapa saja dan tidak memakan waktu lama saat memainkannya. Hal tersebut bisa terlihat dari banyaknya player yang turun ke medan perang serta besarnya map di game Free Fire. Berbeda dengan PUBG Mobile, Free Fire hanya mendaratkan 50 player saja dalam 1 pertempuran. Alhasil, match pun bisa diselesaikan hanya dalam kurun waktu sekitar 10 menit saja. Tidak sampai disitu, Free Fire juga menghadirkan high loot area dan juga drone yang mampu melacak keberadaan musuh. Penambahan tersebut tidak lain tidak bukan untuk memotong waktu bermain per satu rondenya.

Gameplaynya pun dibuat lebih mudah. Bahkan Free Fire menambahkan fitur aim assisst yang bisa mengunci musuh walaupun musuh tersebut sedang bergerak. Dengan adanya fitur ini, tentu saja membantu para gamers Free Fire agar lebih mudah dalam memenangkan pertandingan.

Monetisasi Ala RPG

Walaupun game Battle Royale, Free Fire memiliki sistem montetisasi yang sangat unik. Sebab, game Free Fire sendiri didesain layaknya game RPG dimana setiap pemainnya bisa melakukan berbagai macam kostumisasi. Bahkan, setiap karakter yang ada di game Free Fire memiliki kemampuan dan skill yang berbeda-beda. Hampir sama seperti game RPG.

Tidak hanya dari segi karakter saja. Dari segi itemnya pun hampir sama. Dimana kamu bisa menemukan pet layaknya game RPG, item-item penambah HP, dan masih banyak yang lainnya. Meski terkesan jadi pay to win, namun nyatanya hal ini menambah keasyikan bermain game Free Fire.

Berkat kesuksesannya, Henri Brouard selaku analis dari NetEase Game bahkan menyebut game Free Fire sebagai “the other king of battle royale”.